PENGAMATAN ANATOMI EKSTERNAL
DAN INTERNAL AVES
Soni, Ahmad, Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang
ABSTRAK
Kata kunci : Aves,
eksternal, inspectio, internal, sectio.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kata Aves berasal
dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa
Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung
(Jasin, 1987). Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal orang karena dapat
dilihat dimana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam memiliki bulu sebagai
penutup tubuh. Aves juga mampu diternakkan sehingga dapat meningkatkan peluang
usaha bagi masyarakat.
Aves merupakan
satu-satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik dengan memiliki bulu
dan berbagai macam tipe kaki. Bulu adalah modifikasi dari
sisik yang berkembang secara evolusioner dari reptilia. Jantung burung terdiri
dari empat ruang dan tergolong hewan berdarah panas. Semua burung menggunakan
paruh dan tidak memiliki gigi. Struktur modifikasi untuk terbang meliputi
tulang lengkung, rangka apendikular depan berubah menjadi sayap, kantung udara,
mata yang lebar, dan cerebellum yang berkembang dengan sangat baik.
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum “Pengamatan Anatomi Eksternal ddan Internal Aves” adalah untuk mengetahui, mempelajari dan memahami
bentuk, struktur, fungsi serta susunan alat tubuh pada Aves.
1.3 Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah anatomi eksternal pada Columbia livia?
2. Bagaimana anatomi internal pada Columbia livia?
3. Bagaimana bentuk,
struktur dan fungsi berbagai sistem organ pada Columbia livia?
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum
ini yaitu praktikan dapat mempelajari, memahami dan melihat secara langsung
anatomi eksternal dan internal dari Columbia
livia secara langsung. Praktikan selanjutnya mampu menjelaskan dengan baik
anatomi eksternal dan internal dari Columbia
livia. Setelah melaksanakan praktikum, praktikan juga mampu mengetahui
bentuk, struktur serta fungsi anatomi dari Columbia livia, sehingga dapat
digunakan dalam kepentingan selanjutnya, misalnya pada bidang peternakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Aves
Kata Aves berasal dari kata
Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai
dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung (Jasin, 1987).
Aves merupakan
hewan vertebrata yang hidup dan habitatnya diudara dan pada daratan. Aves
merupakan hewan vertebrata yang mempunyai kemampuan untuk terbang.
2.2 Klasifikasi Aves
Klasifikasi dari Columbia livia yaitu
(Radiopoetra, 1996) :
Kingdom : Animalia
Divisi : Carinatae
Kelas : Neomithes
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Columbia
Spesies : Columbia livia
Varietas : Domestica
2.3 Anatomi Eksternal Aves
Tubuh Aves dibedakan atas caput, cerviks, truncus, dan
cauda. Sepasang ekstrimitas anterior merupakan ala
atau sayap yang terlipat seperti huruf Z, pada saat tubuh tidak terbang.
Ekstrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian
bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostrum atau paruh yang
terbentuk oleh maksila pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian
dalam rostrum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah
luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk (Kardong, 2002).
Caput pada Aves terdiri atas rostrum (paruh) yang
dibentuk oleh maxilla dan mandibula, nares yang terletak pada bagian lateral
rostrum bagian atas; cera, yang merupakan suatu tonjolan kulit yang lunak pada
basis rostrum bagian atas, organon visus, dan porus acusticus-externus
(Radiopoetro, 1996).
2.4
Anatomi Internal Aves
2.4.1 Sistem Skeleton
Skeleton pada Aves dibedakan atas endoskeleton dan
eksoskeleton. Bagian luar pada Aves tertutup oleh bulu yang berfungsi dalam
rangka membantu proses terbang serta melindungi dirinya dari perubahan cuaca
(Lytle dan John, 2005).
Kerangka dalam Columbia livia merupakan
derivat kerangka yang mengalami osifikasi atau bertulang keras, dengan hanya
sedikir tulang rawan yang masih tersisa. Ruas penyusun tulang leher pada Columbia
livia bias berjumlah 12-14. Tulang pada Columbia livia umumnya
berongga dan ringan untuk mendukung kemampuan terbangnya. Jika rangka
apendikular dapat teradaptasikan untuk membangun sayap, makanapendikular
belakang teradaptasikan untuk hinggap, berjalan atau berenang. Pada kaki
terdiri dari 4 jari-jari, dan biasanya kulit pada bagian ini memiliki sisik.
Cranium dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah tetapi keduanya tidak
mempunyai gigi, sebagai gantinya tengkorak dilengkapi dengan paruh. Diyakini
bahwa paruh cukup ringan dibandingkan gigi. Ekstrimitas anterior yanhg
merupakan ala (sayap) skeletonnya terdiri atas humerus sebagai lengan
atas, radius atau ulna, serta ossa carpalia sebagai tulang
pergelangan tangan pada Columbia livia hanya tinggal sisanya yaitu os
scaphodium menempel pada ulna, os cuniforme menempel pada radius (Kant,
2001).
2.4.2 Sistem Pencernaan
Pada sistema digestivum, tractus
digestivirus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing
yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang
pendek. Kemudia oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi
perluasan yang disebut ”crop”, sebagai tempat penimbunan bahan makanan
sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas
proventriculus dan ventriculus yang disebut ”gizard”, proventriculus
menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis
jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard
sering terdapat kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Pada beberapa
Aves, memiliki vesica fellea sebagai penampung billus (Hickman, 2003).
2.4.3 Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada Columbia
livia yang menjadi sentral adalah cor, yang terletak di linea
mediana, berbentuk kerucut, dilapisi oleh lapisan pericardium.
Terbagi atas 4 ruang: atrium sinistrum dan atrium dextrum, yang
dipisahkan oleh septum atrium, ventriculum sinistrum, dan ventriculum
dextrum yang terpisah oleh septum ventriculum. Pada Aves tidak
terdapat lagi sinus venosus (Kardong, 2002).
2.4.4 Sistem Respirasi
Alat respirasi terdiri dari nostril yang
terletak pada paruh, cavum nasalis, cavum oris, larynk yang tersusun atas
tulang rawan, terhubung dengan cavum oris dan rima glottis. Pada bagian
caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal ke caudal yang
disebut pessulus. Bagian ini menyokong suatu lipatan yang berasal dari
selaput lender dan lipatan ini disebut membrane semilunaris (Jasin,
1987).
2.4.5 Sistem Reproduksi
Pada sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang
testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan
suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri.
Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa defere3nsia sejajar dengan
ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular
seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung
sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di
dalam kloaka pada beberapa species memiliki pennis sebagai alat untuk menuangkan
sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya
yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari
menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan
suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding
oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat
glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaqkni albumen
sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang
berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang
sebenarnya belum ada (Jasin, 1987).
2.4.6 Sistem Saraf
Pada sistem nervosum, encephalon (otak) secara relatif
lebih besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga
bagian yang pokok (Jasin, 1987) :
1. Prosencephalon (bagian
muka), terbagi atas :
*
Telencephalon (bagian muka)
*
Diencephalon (bagian belakangnya)
2. Mesencephalon (bagian
tengah)
3. Rhombencephalon, terdiri
atas :
*
Metencephalon (bagian atas)
*
Myencephalon ( bagian tengah)
Bila ditinjau dari facies
dorsalis akan tampak bagian yaitu :
1.
lobi olfactory
2.
hemispaerium
3.
mesencephalon
4.
cerebellum (otak kecil)
5.
medulla oblongata
Bila ditinjau dari facies
ventralis akan tampak bagian yaitu (Jasin,1987):
1.
lobus olfactorius
2.
haemespherium cerebri
3.
chiasma nervi optici
4.
tuber cinerium
5.
infundibulum
6.
hypophysa
7.
crura cerebri
8.
medulla oblongata
9.
medulla spinalis (sumsum
tulang belakang)
2.4.7 Sistem Ekskresi
Sistem
ekskresi pada Aves berupa ren yang relative besar, berwarna merah coklat,
tertutup oleh peritoneum. Tiap-tiap ren terbagi atas
empat lobi. Dari datatarn ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju
ke caudal dan berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis akan
disaring secara filtrates. Zat zat yang tidak berguna dalam darah terutama
berupa ureum akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Jasin, 1987).
Gambar 2.1
Inspectio pada Columbia livia (Anonymous,
2009)
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
“Pengamatan Anatomi Eksternal dan Internal Aves” dilaksanakan pada 01 April
2009 pukul 15.00 – 17.00 WIB, bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Brawijaya, Malang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah : sectio set, jarum pentul dan papan
seksi. Sedangkan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah Columbia
livia.
3.3 Metode
kerja
3.3.1.Inspectio
Metode
inspectio merupakan metode yang digunakan untuk mengamati bagian eksternal pada
Aves yang meliputi bagian caput yang terdiri dari rostrum, nares anteriores, cera, organon
visus, porus acusticus externus. Truncus, bulu, dan ekstrimitas. Hasil
pengamatan kemudian digambar pada kertas
dan diberi keterangan gambar.
3.3.2 Sectio
Metode sectio merupakan metode yang
dilakukan untuk mengamati bagian anatomi internal pada Aves melalui proses
pembedahan. Anatomi internal yang diamati meliputi hepar (hati) yang terdiri dari vesica felia,
ventriculus, lien, intestinum, coecum, dan vesica urinaria. Selanjutnya
diamati bagian-bagian diaphragma, yang terdiri dari centrum tendenium, pars
muscularis, porus, hiatus aorticus, hiatus oesophagus, dan foramen venae cavae. Kemudian diamati
bagian pulmo, bronchus, dan cor.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Prosedur
Praktikum kali ini menggunakan dua metode pengamatan,
yaitu metod inspectio dan metode sectio. Alat yang digunakan pada praktikum ini
yaitu papan bedah, gunting bedah, jarum pentul, pinset dan alat tulis lengkap.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah burung merpati (Columbia livia.).
Pada Praktikum Pengamatan Anatomi Eksternal
dan Internal Aves ini menggunakan gunting dengan ujung tumpul karena apabila
menggunakan ujung yang runcing organ dalamnya akan ikut terpotong, sedangkan
apabila menggunakan gunting ujung tumpul maka hanya bagian kulit yang terpotong
dan organ dalamnya tidak, sehingga pada pembedahan ini digunakan gunting
berujung tumpul. Kemudian pinset untuk
mengangkat bagian spesimen yang sudah dibedah untuk mempermudah dalam melakukan
pengamatan (Hernadi, 2005).
Pengamatan
anatomi eksternal burung merpati, dilakukan dengan metode inspectio yaitu
metode yang dilakukan untuk mengamati bagian eksternal dari burung merpati
menggunakan mata telanjang. Setelah diamati, kemudian anatomi eksternal dari
burung merpati digambarkan pada lembar pengamatan.
Anatomi
internal dari burung merpati dilakukan dengan metode sectio yaitu metode untuk
mengamati anatomi internal dari burung merpati melalui proses pembedahan.
Sebelum melakukan pembedahan, burung merpati tersebut dimatikan terlebih
dahulu. Burung merpati selanjutnya diletakkan pada papan bedah untuk
dilakukannya pembedahan. Hal ini dilakukan agar praktikan dapat melihat,
mengamati, dan memahami tentang struktur anatomi internal dari burung merpati.
Pembedahan dilakukan pada bagian ventral. Setelah anatomi internal pada burung
merpati terlihat, maka selanjutnya diamati dan kemudian digambarkan pada lembar
pengamatan.
4.2
Analisa Hasil
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi tubuh
burung merpati secara eksternal terdiri atas empat bagian, yaitu caput,
cerviks, truncus, dan cauda. Caput pada burung merpati terdiri atas organon
visus yang tersusun atas palpebra superior, palpebra inferior, dan bulbus
oculi; nares anteriores, cera, rostrum yang terdiri atas maxilla dan mandibula;
dan telinga. Bagian truncus terdiri atas bagian tubuh dan sayap. Sayap pada
Aves disusun oleh bulu-bulu dan beberapa tulang seperti humerus. Cauda pada
burung merpati terdiri atas uropygium, dan glandula uropygialis dan kaki serta
digiti yang berfalkula.
Tubuh
Aves dibedakan atas caput, cerviks,
truncus, dan cauda. Sepasang ekstrimitas anterior
merupakan ala atau sayap yang terlipat seperti huruf Z, pada saat tubuh
tidak terbang. Ekstrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang
bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostrum atau paruh yang
terbentuk oleh maksila pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian
dalam rostrum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah
luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk (Kardong, 2002).
Gambar
4.1 Inspectio pada Columbia livia
(Anonymous, 2009)
|
Gambar 4.2 Pengamatan anatomi eksternal Columbia livia
Keterangan gambar :
Pada merpati, terdapat bulu-bulu lebat yang
menutupi hampir di seluruh tubuhnya. Bulu-bulu tersebut terdiri atas beberapa
tipe.Bulu
pada ekstrimitas anterior dari Columbia livia terdri dari dua bagian
yaitu bagian bulu yang besar dan panjang yang disebut dengan pulmae dan
bagian yang lebih dalam yang tersusun dari banyak bulu yang lebih kecil dan
halus yang disebut remiges. Setiap bulu terdri dari bagian-bagian yang
terdiri dari pangkal tangkai bulu (umbilicus inferior), tangkai bulu (calamus),
tangkai bulu temapt melekatnya bulu (umbilicus superior), tulang bulu (rachis)
dan bulu yang disebut vexillum.
Bulu merupakan struktur beban yang ringan dengan
kekerasan dan kekuatan daya rentang yang hebat. Pada umunya bulu burung
merupakan tipe bulu yang bergaris luar, bulu-bulu pada rusuk yang berfungsi
untuk menutupi tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih lurus dan ramping. Bulu
tipe ini terdiri dari bulu yang cekung (calamus), muncul dari folikel kulit dan
tangkai atau rachis yang merupakan kelanjutan dari bulu dan melahirkan banyak barb (Hickman, 2003).
Gambar
4.3 Susunan sayap Columbia livia (Yahya, 2009)
Gambar 4.4 Macam-macam tipe sayap
(Anonymous, 2009)
|
Gambar 4.5 Pengamatan sayap Columbia livia
Keterangan gambar :
Ekstrimitas inferior pada Columbia
livia, terdiri dari kaki bersisik yang ujungnya mempunyai falcula atau kuku. Terdapat berbagai
macam bentuk kaki pada burung, biasanya hal ini didasarkan pada habitat dan
kebiasaan. Kaki pada Columbia livia
terdiri dari 4 digiti yang ditutupi oleh sisik. Yang menutup secara beraturan.
Kaki Columbia livia merupakan tipe
yang banyak digunakan untuk berjalan, hinggap. Kuku atau falcula pada Columbia livia menujukkan bentuk yang
cenderung lateral, tajam dan melengkung ke dalam. Fungsinya sebagai membantu
burung pada saat hinggap diranting pohon.
Hasil pengamatan sectio menunjukkan bahwa anatomi
internal dari merpati terdiri atas trachea, esophagus, jantung, hati,
ventriculus, pancreas, duodenal loop, pulmo dexter, pulmo sinister, duodenum,
ureter, uretra, ginjal, dan ovarium.
4.2.1 Sistem Pencernaan
Berdasarkan hasil pengamatan, sistem pencernaan pada Columbia livia yaitu esophagus, ventriculus,
pancreas, duodenal loop, duodenum dan berakhir pada kloaka. Menurut Hickman
(2003), pada sistema digestivum, tractus digestivirus
terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing yang
dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang
pendek. Kemudia oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi
perluasan yang disebut ”crop”, sebagai tempat penimbunan bahan makanan
sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas
proventriculus dan ventriculus yang disebut ”gizard”, proventriculus
menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis
jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard
sering terdapat kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Pada beberapa
Aves, memiliki vesica fellea sebagai penampung billus.
4.2.2
Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan pada Columbia
livia terdiri atas cavum oris, trachea,
dan pulmo. Menurut Jasin (1987), alat respirasi pada Aves
terdiri dari nostril yang terletak pada paruh, cavum nasalis, cavum oris,
larynk yang tersusun atas tulang rawan, terhubung dengan cavum oris dan rima
glottis. Pada bagian caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari
dorsal ke caudal yang disebut pessulus. Bagian ini menyokong suatu
lipatan yang berasal dari selaput lender dan lipatan ini disebut membrane
semilunaris.
4.2.3
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada Columbia livia terdiri
atas jantung (cor), dan pembuluh darah. Menurut Kardong (2002), sistem
sirkulasi pada Columbia
livia yang menjadi sentral adalah cor, yang terletak di linea
mediana, berbentuk kerucut, dilapisi oleh lapisan pericardium.
Terbagi atas 4 ruang: atrium sinistrum dan atrium dextrum, yang
dipisahkan oleh septum atrium, ventriculum sinistrum, dan ventriculum
dextrum yang terpisah oleh septum ventriculum. Pada Aves tidak
terdapat lagi sinus venosus.
Gambar
4.7 Sistem sirkulasi darah Aves
(Anonymous, 2009)
4.2.4
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada Columbia
livia terdiri atas ginjal (ren), ureter, dan uretra. Menurut Jasin (1987), sistem ekskresi
pada Aves berupa ren yang relative besar, berwarna merah coklat, tertutup oleh
peritoneum. Tiap-tiap ren terbagi atas empat lobi. Dari
datatarn ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke caudal dan
berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis akan disaring
secara filtrates. Zat zat yang tidak berguna dalam darah terutama berupa ureum
akan dibuang dalam proses filtrasi ini.
4.2.5 Sistem Reproduksi
Sistem
reproduksi pada Columbia livia terdiri atas ovarium, oviduk dan uterus karena merpati yang
diamati merupakan merpati betina. Menurut Jasin (1987), pada
sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat,
berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat
penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari
masing-masing testis terjulur saluran vasa defere3nsia sejajar dengan ureter
yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis
yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung
sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di
dalam kloaka pada beberapa species memiliki pennis sebagai alat untuk menuangkan
sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya
yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari
menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan
suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding
oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat
glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaqkni albumen
sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang
berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang
sebenarnya belum ada.
Gambar 4.6 sistem reproduksi Columbia livia betna
(Anonymous, 2009)
4.2.6
Sistem Saraf
Sistem saraf pada Columbia livia terdiri atas
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat pada merpati
terdiri dari otak dimana pada bagian cerebrumya berkembang dengan baik. Menurut
Jasin (1987), pada sistem nervosum, encephalon (otak) secara relatif lebih
besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga bagian
yang pokok, yaitu:
1.
Prosencephalon (bagian muka), terbagi atas :
*
Telencephalon (bagian muka)
*
Diencephalon (bagian belakangnya)
2. Mesencephalon
(bagian tengah)
3.
Rhombencephalon, terdiri atas :
*
Metencephalon (bagian atas)
*
Myencephalon ( bagian tengah)
Gambar 4.8 Penampang sectio
Columbia livia (Anonymous, 2009)
|
Gambar 4.9 Pengamatan
anatomi internal Columbia
livia
Keterangan gambar :
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous, 2009,
http://www.Google Image Search.com. Diakses tanggal 30 Maret 2009
Hickman, C.P., L. S.
Roberts dan A. Larson. 2003. Animal
Diversity. North America. McGraw-Hill Companies, Inc.
Hernadi, H., Kusdiantoro M., Ita, D., 2005. Allotransplantasi
Ovarium Mencit Baru Lahir ke Mencit Dewasa: Pengaruhnya terhadap Siklus Estrus
Resipien dan Morfologi Ovarium Donor. Jurnal
Veteriner (Veterinary Journal)-Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Denpasar. Jvet Vol 6(4) 2005.
Jasin, M. 1987. Zoologi Vertebrata. Surabaya. Penerbit
Sinar Wijaya
Kant, G. C., R.
K. Carr.2001. Comparative of the
Anatomy Vertebrates Ninth Edition. New York , Mc Graw Hill Companies
Inc.
Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function,
Evolution. North America,
McGraw-Hill. Companies, Inc.
Lytle,Charles,John R. Meyer
,2005,General Zoology Laboratory 14th
edition, New York ,
Mc. Graw Hill Higher Education
Radiopoetro, 1996. Zoologi. Penerbit Erlangga. Jakarta
Yahya,Harun.2009.http://www.harunyahya.com./indo/buku. htm.Diakses
tanggal 4 April 2009
PENGAMATAN ANATOMI EKSTERNAL
DAN INTERNAL AVES
Soni, Ahmad, Jurusan Biologi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang
ABSTRAK
Kata kunci : Aves,
eksternal, inspectio, internal, sectio.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Kata Aves berasal
dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa
Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung
(Jasin, 1987). Aves adalah hewan yang paling banyak dikenal orang karena dapat
dilihat dimana-mana, aktif pada siang hari dan unik dalam memiliki bulu sebagai
penutup tubuh. Aves juga mampu diternakkan sehingga dapat meningkatkan peluang
usaha bagi masyarakat.
Aves merupakan
satu-satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik dengan memiliki bulu
dan berbagai macam tipe kaki. Bulu adalah modifikasi dari
sisik yang berkembang secara evolusioner dari reptilia. Jantung burung terdiri
dari empat ruang dan tergolong hewan berdarah panas. Semua burung menggunakan
paruh dan tidak memiliki gigi. Struktur modifikasi untuk terbang meliputi
tulang lengkung, rangka apendikular depan berubah menjadi sayap, kantung udara,
mata yang lebar, dan cerebellum yang berkembang dengan sangat baik.
1.2 Tujuan
Tujuan pelaksanaan praktikum “Pengamatan Anatomi Eksternal ddan Internal Aves” adalah untuk mengetahui, mempelajari dan memahami
bentuk, struktur, fungsi serta susunan alat tubuh pada Aves.
1.3 Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah anatomi eksternal pada Columbia livia?
2. Bagaimana anatomi internal pada Columbia livia?
3. Bagaimana bentuk,
struktur dan fungsi berbagai sistem organ pada Columbia livia?
1.4 Manfaat
Manfaat yang dapat diperoleh dari praktikum
ini yaitu praktikan dapat mempelajari, memahami dan melihat secara langsung
anatomi eksternal dan internal dari Columbia
livia secara langsung. Praktikan selanjutnya mampu menjelaskan dengan baik
anatomi eksternal dan internal dari Columbia
livia. Setelah melaksanakan praktikum, praktikan juga mampu mengetahui
bentuk, struktur serta fungsi anatomi dari Columbia livia, sehingga dapat
digunakan dalam kepentingan selanjutnya, misalnya pada bidang peternakan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Aves
Kata Aves berasal dari kata
Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai
dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung (Jasin, 1987).
Aves merupakan
hewan vertebrata yang hidup dan habitatnya diudara dan pada daratan. Aves
merupakan hewan vertebrata yang mempunyai kemampuan untuk terbang.
2.2 Klasifikasi Aves
Klasifikasi dari Columbia livia yaitu
(Radiopoetra, 1996) :
Kingdom : Animalia
Divisi : Carinatae
Kelas : Neomithes
Ordo : Columbiformes
Famili : Columbidae
Genus : Columbia
Spesies : Columbia livia
Varietas : Domestica
2.3 Anatomi Eksternal Aves
Tubuh Aves dibedakan atas caput, cerviks, truncus, dan
cauda. Sepasang ekstrimitas anterior merupakan ala
atau sayap yang terlipat seperti huruf Z, pada saat tubuh tidak terbang.
Ekstrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian
bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostrum atau paruh yang
terbentuk oleh maksila pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian
dalam rostrum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah
luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk (Kardong, 2002).
Caput pada Aves terdiri atas rostrum (paruh) yang
dibentuk oleh maxilla dan mandibula, nares yang terletak pada bagian lateral
rostrum bagian atas; cera, yang merupakan suatu tonjolan kulit yang lunak pada
basis rostrum bagian atas, organon visus, dan porus acusticus-externus
(Radiopoetro, 1996).
2.4
Anatomi Internal Aves
2.4.1 Sistem Skeleton
Skeleton pada Aves dibedakan atas endoskeleton dan
eksoskeleton. Bagian luar pada Aves tertutup oleh bulu yang berfungsi dalam
rangka membantu proses terbang serta melindungi dirinya dari perubahan cuaca
(Lytle dan John, 2005).
Kerangka dalam Columbia livia merupakan
derivat kerangka yang mengalami osifikasi atau bertulang keras, dengan hanya
sedikir tulang rawan yang masih tersisa. Ruas penyusun tulang leher pada Columbia
livia bias berjumlah 12-14. Tulang pada Columbia livia umumnya
berongga dan ringan untuk mendukung kemampuan terbangnya. Jika rangka
apendikular dapat teradaptasikan untuk membangun sayap, makanapendikular
belakang teradaptasikan untuk hinggap, berjalan atau berenang. Pada kaki
terdiri dari 4 jari-jari, dan biasanya kulit pada bagian ini memiliki sisik.
Cranium dilengkapi dengan rahang atas dan rahang bawah tetapi keduanya tidak
mempunyai gigi, sebagai gantinya tengkorak dilengkapi dengan paruh. Diyakini
bahwa paruh cukup ringan dibandingkan gigi. Ekstrimitas anterior yanhg
merupakan ala (sayap) skeletonnya terdiri atas humerus sebagai lengan
atas, radius atau ulna, serta ossa carpalia sebagai tulang
pergelangan tangan pada Columbia livia hanya tinggal sisanya yaitu os
scaphodium menempel pada ulna, os cuniforme menempel pada radius (Kant,
2001).
2.4.2 Sistem Pencernaan
Pada sistema digestivum, tractus
digestivirus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing
yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang
pendek. Kemudia oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi
perluasan yang disebut ”crop”, sebagai tempat penimbunan bahan makanan
sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas
proventriculus dan ventriculus yang disebut ”gizard”, proventriculus
menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis
jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard
sering terdapat kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Pada beberapa
Aves, memiliki vesica fellea sebagai penampung billus (Hickman, 2003).
2.4.3 Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada Columbia
livia yang menjadi sentral adalah cor, yang terletak di linea
mediana, berbentuk kerucut, dilapisi oleh lapisan pericardium.
Terbagi atas 4 ruang: atrium sinistrum dan atrium dextrum, yang
dipisahkan oleh septum atrium, ventriculum sinistrum, dan ventriculum
dextrum yang terpisah oleh septum ventriculum. Pada Aves tidak
terdapat lagi sinus venosus (Kardong, 2002).
2.4.4 Sistem Respirasi
Alat respirasi terdiri dari nostril yang
terletak pada paruh, cavum nasalis, cavum oris, larynk yang tersusun atas
tulang rawan, terhubung dengan cavum oris dan rima glottis. Pada bagian
caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal ke caudal yang
disebut pessulus. Bagian ini menyokong suatu lipatan yang berasal dari
selaput lender dan lipatan ini disebut membrane semilunaris (Jasin,
1987).
2.4.5 Sistem Reproduksi
Pada sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang
testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan
suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri.
Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa defere3nsia sejajar dengan
ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular
seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung
sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di
dalam kloaka pada beberapa species memiliki pennis sebagai alat untuk menuangkan
sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya
yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari
menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan
suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding
oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat
glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaqkni albumen
sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang
berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang
sebenarnya belum ada (Jasin, 1987).
2.4.6 Sistem Saraf
Pada sistem nervosum, encephalon (otak) secara relatif
lebih besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga
bagian yang pokok (Jasin, 1987) :
1. Prosencephalon (bagian
muka), terbagi atas :
*
Telencephalon (bagian muka)
*
Diencephalon (bagian belakangnya)
2. Mesencephalon (bagian
tengah)
3. Rhombencephalon, terdiri
atas :
*
Metencephalon (bagian atas)
*
Myencephalon ( bagian tengah)
Bila ditinjau dari facies
dorsalis akan tampak bagian yaitu :
1.
lobi olfactory
2.
hemispaerium
3.
mesencephalon
4.
cerebellum (otak kecil)
5.
medulla oblongata
Bila ditinjau dari facies
ventralis akan tampak bagian yaitu (Jasin,1987):
1.
lobus olfactorius
2.
haemespherium cerebri
3.
chiasma nervi optici
4.
tuber cinerium
5.
infundibulum
6.
hypophysa
7.
crura cerebri
8.
medulla oblongata
9.
medulla spinalis (sumsum
tulang belakang)
2.4.7 Sistem Ekskresi
Sistem
ekskresi pada Aves berupa ren yang relative besar, berwarna merah coklat,
tertutup oleh peritoneum. Tiap-tiap ren terbagi atas
empat lobi. Dari datatarn ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju
ke caudal dan berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis akan
disaring secara filtrates. Zat zat yang tidak berguna dalam darah terutama
berupa ureum akan dibuang dalam proses filtrasi ini (Jasin, 1987).
Gambar 2.1
Inspectio pada Columbia livia (Anonymous,
2009)
BAB III
METODE
PRAKTIKUM
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
“Pengamatan Anatomi Eksternal dan Internal Aves” dilaksanakan pada 01 April
2009 pukul 15.00 – 17.00 WIB, bertempat di Laboratorium Fisiologi Hewan,
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Brawijaya, Malang.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan dalam praktikum ini adalah : sectio set, jarum pentul dan papan
seksi. Sedangkan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah Columbia
livia.
3.3 Metode
kerja
3.3.1.Inspectio
Metode
inspectio merupakan metode yang digunakan untuk mengamati bagian eksternal pada
Aves yang meliputi bagian caput yang terdiri dari rostrum, nares anteriores, cera, organon
visus, porus acusticus externus. Truncus, bulu, dan ekstrimitas. Hasil
pengamatan kemudian digambar pada kertas
dan diberi keterangan gambar.
3.3.2 Sectio
Metode sectio merupakan metode yang
dilakukan untuk mengamati bagian anatomi internal pada Aves melalui proses
pembedahan. Anatomi internal yang diamati meliputi hepar (hati) yang terdiri dari vesica felia,
ventriculus, lien, intestinum, coecum, dan vesica urinaria. Selanjutnya
diamati bagian-bagian diaphragma, yang terdiri dari centrum tendenium, pars
muscularis, porus, hiatus aorticus, hiatus oesophagus, dan foramen venae cavae. Kemudian diamati
bagian pulmo, bronchus, dan cor.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisa Prosedur
Praktikum kali ini menggunakan dua metode pengamatan,
yaitu metod inspectio dan metode sectio. Alat yang digunakan pada praktikum ini
yaitu papan bedah, gunting bedah, jarum pentul, pinset dan alat tulis lengkap.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah burung merpati (Columbia livia.).
Pada Praktikum Pengamatan Anatomi Eksternal
dan Internal Aves ini menggunakan gunting dengan ujung tumpul karena apabila
menggunakan ujung yang runcing organ dalamnya akan ikut terpotong, sedangkan
apabila menggunakan gunting ujung tumpul maka hanya bagian kulit yang terpotong
dan organ dalamnya tidak, sehingga pada pembedahan ini digunakan gunting
berujung tumpul. Kemudian pinset untuk
mengangkat bagian spesimen yang sudah dibedah untuk mempermudah dalam melakukan
pengamatan (Hernadi, 2005).
Pengamatan
anatomi eksternal burung merpati, dilakukan dengan metode inspectio yaitu
metode yang dilakukan untuk mengamati bagian eksternal dari burung merpati
menggunakan mata telanjang. Setelah diamati, kemudian anatomi eksternal dari
burung merpati digambarkan pada lembar pengamatan.
Anatomi
internal dari burung merpati dilakukan dengan metode sectio yaitu metode untuk
mengamati anatomi internal dari burung merpati melalui proses pembedahan.
Sebelum melakukan pembedahan, burung merpati tersebut dimatikan terlebih
dahulu. Burung merpati selanjutnya diletakkan pada papan bedah untuk
dilakukannya pembedahan. Hal ini dilakukan agar praktikan dapat melihat,
mengamati, dan memahami tentang struktur anatomi internal dari burung merpati.
Pembedahan dilakukan pada bagian ventral. Setelah anatomi internal pada burung
merpati terlihat, maka selanjutnya diamati dan kemudian digambarkan pada lembar
pengamatan.
4.2
Analisa Hasil
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa anatomi tubuh
burung merpati secara eksternal terdiri atas empat bagian, yaitu caput,
cerviks, truncus, dan cauda. Caput pada burung merpati terdiri atas organon
visus yang tersusun atas palpebra superior, palpebra inferior, dan bulbus
oculi; nares anteriores, cera, rostrum yang terdiri atas maxilla dan mandibula;
dan telinga. Bagian truncus terdiri atas bagian tubuh dan sayap. Sayap pada
Aves disusun oleh bulu-bulu dan beberapa tulang seperti humerus. Cauda pada
burung merpati terdiri atas uropygium, dan glandula uropygialis dan kaki serta
digiti yang berfalkula.
Tubuh
Aves dibedakan atas caput, cerviks,
truncus, dan cauda. Sepasang ekstrimitas anterior
merupakan ala atau sayap yang terlipat seperti huruf Z, pada saat tubuh
tidak terbang. Ekstrimitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang
bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostrum atau paruh yang
terbentuk oleh maksila pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian
dalam rostrum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah
luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk (Kardong, 2002).
Gambar
4.1 Inspectio pada Columbia livia
(Anonymous, 2009)
|
Gambar 4.2 Pengamatan anatomi eksternal Columbia livia
Keterangan gambar :
Pada merpati, terdapat bulu-bulu lebat yang
menutupi hampir di seluruh tubuhnya. Bulu-bulu tersebut terdiri atas beberapa
tipe.Bulu
pada ekstrimitas anterior dari Columbia livia terdri dari dua bagian
yaitu bagian bulu yang besar dan panjang yang disebut dengan pulmae dan
bagian yang lebih dalam yang tersusun dari banyak bulu yang lebih kecil dan
halus yang disebut remiges. Setiap bulu terdri dari bagian-bagian yang
terdiri dari pangkal tangkai bulu (umbilicus inferior), tangkai bulu (calamus),
tangkai bulu temapt melekatnya bulu (umbilicus superior), tulang bulu (rachis)
dan bulu yang disebut vexillum.
Bulu merupakan struktur beban yang ringan dengan
kekerasan dan kekuatan daya rentang yang hebat. Pada umunya bulu burung
merupakan tipe bulu yang bergaris luar, bulu-bulu pada rusuk yang berfungsi
untuk menutupi tubuh dan membuat tubuh menjadi lebih lurus dan ramping. Bulu
tipe ini terdiri dari bulu yang cekung (calamus), muncul dari folikel kulit dan
tangkai atau rachis yang merupakan kelanjutan dari bulu dan melahirkan banyak barb (Hickman, 2003).
Gambar
4.3 Susunan sayap Columbia livia (Yahya, 2009)
Gambar 4.4 Macam-macam tipe sayap
(Anonymous, 2009)
|
Gambar 4.5 Pengamatan sayap Columbia livia
Keterangan gambar :
Ekstrimitas inferior pada Columbia
livia, terdiri dari kaki bersisik yang ujungnya mempunyai falcula atau kuku. Terdapat berbagai
macam bentuk kaki pada burung, biasanya hal ini didasarkan pada habitat dan
kebiasaan. Kaki pada Columbia livia
terdiri dari 4 digiti yang ditutupi oleh sisik. Yang menutup secara beraturan.
Kaki Columbia livia merupakan tipe
yang banyak digunakan untuk berjalan, hinggap. Kuku atau falcula pada Columbia livia menujukkan bentuk yang
cenderung lateral, tajam dan melengkung ke dalam. Fungsinya sebagai membantu
burung pada saat hinggap diranting pohon.
Hasil pengamatan sectio menunjukkan bahwa anatomi
internal dari merpati terdiri atas trachea, esophagus, jantung, hati,
ventriculus, pancreas, duodenal loop, pulmo dexter, pulmo sinister, duodenum,
ureter, uretra, ginjal, dan ovarium.
4.2.1 Sistem Pencernaan
Berdasarkan hasil pengamatan, sistem pencernaan pada Columbia livia yaitu esophagus, ventriculus,
pancreas, duodenal loop, duodenum dan berakhir pada kloaka. Menurut Hickman
(2003), pada sistema digestivum, tractus digestivirus
terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing yang
dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang
pendek. Kemudia oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi
perluasan yang disebut ”crop”, sebagai tempat penimbunan bahan makanan
sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas
proventriculus dan ventriculus yang disebut ”gizard”, proventriculus
menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis
jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard
sering terdapat kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Pada beberapa
Aves, memiliki vesica fellea sebagai penampung billus.
4.2.2
Sistem Pernapasan
Sistem
pernapasan pada Columbia
livia terdiri atas cavum oris, trachea,
dan pulmo. Menurut Jasin (1987), alat respirasi pada Aves
terdiri dari nostril yang terletak pada paruh, cavum nasalis, cavum oris,
larynk yang tersusun atas tulang rawan, terhubung dengan cavum oris dan rima
glottis. Pada bagian caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari
dorsal ke caudal yang disebut pessulus. Bagian ini menyokong suatu
lipatan yang berasal dari selaput lender dan lipatan ini disebut membrane
semilunaris.
4.2.3
Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi pada Columbia livia terdiri
atas jantung (cor), dan pembuluh darah. Menurut Kardong (2002), sistem
sirkulasi pada Columbia
livia yang menjadi sentral adalah cor, yang terletak di linea
mediana, berbentuk kerucut, dilapisi oleh lapisan pericardium.
Terbagi atas 4 ruang: atrium sinistrum dan atrium dextrum, yang
dipisahkan oleh septum atrium, ventriculum sinistrum, dan ventriculum
dextrum yang terpisah oleh septum ventriculum. Pada Aves tidak
terdapat lagi sinus venosus.
Gambar
4.7 Sistem sirkulasi darah Aves
(Anonymous, 2009)
4.2.4
Sistem Ekskresi
Sistem ekskresi pada Columbia
livia terdiri atas ginjal (ren), ureter, dan uretra. Menurut Jasin (1987), sistem ekskresi
pada Aves berupa ren yang relative besar, berwarna merah coklat, tertutup oleh
peritoneum. Tiap-tiap ren terbagi atas empat lobi. Dari
datatarn ren sebelah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke caudal dan
berakhir pada kloaka. Darah yang berasal dari arteri renalis akan disaring
secara filtrates. Zat zat yang tidak berguna dalam darah terutama berupa ureum
akan dibuang dalam proses filtrasi ini.
4.2.5 Sistem Reproduksi
Sistem
reproduksi pada Columbia livia terdiri atas ovarium, oviduk dan uterus karena merpati yang
diamati merupakan merpati betina. Menurut Jasin (1987), pada
sistem reproduksinya, hewan jantan memiliki sepasang testis yang bulat,
berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat
penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari
masing-masing testis terjulur saluran vasa defere3nsia sejajar dengan ureter
yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis
yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung
sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di
dalam kloaka pada beberapa species memiliki pennis sebagai alat untuk menuangkan
sperma ke kloaka hewan betina. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya
yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari
menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan
suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding
oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat
glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yaqkni albumen
sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang
berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang
sebenarnya belum ada.
Gambar 4.6 sistem reproduksi Columbia livia betna
(Anonymous, 2009)
4.2.6
Sistem Saraf
Sistem saraf pada Columbia livia terdiri atas
sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat pada merpati
terdiri dari otak dimana pada bagian cerebrumya berkembang dengan baik. Menurut
Jasin (1987), pada sistem nervosum, encephalon (otak) secara relatif lebih
besar bila dibandingkan dengan reptilia. Dibagian atas terdapat tiga bagian
yang pokok, yaitu:
1.
Prosencephalon (bagian muka), terbagi atas :
*
Telencephalon (bagian muka)
*
Diencephalon (bagian belakangnya)
2. Mesencephalon
(bagian tengah)
3.
Rhombencephalon, terdiri atas :
*
Metencephalon (bagian atas)
*
Myencephalon ( bagian tengah)
Gambar 4.8 Penampang sectio
Columbia livia (Anonymous, 2009)
|
Gambar 4.9 Pengamatan
anatomi internal Columbia
livia
Keterangan gambar :
DAFTAR
PUSTAKA
Anonymous, 2009,
http://www.Google Image Search.com. Diakses tanggal 30 Maret 2009
Hickman, C.P., L. S.
Roberts dan A. Larson. 2003. Animal
Diversity. North America. McGraw-Hill Companies, Inc.
Hernadi, H., Kusdiantoro M., Ita, D., 2005. Allotransplantasi
Ovarium Mencit Baru Lahir ke Mencit Dewasa: Pengaruhnya terhadap Siklus Estrus
Resipien dan Morfologi Ovarium Donor. Jurnal
Veteriner (Veterinary Journal)-Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Denpasar. Jvet Vol 6(4) 2005.
Jasin, M. 1987. Zoologi Vertebrata. Surabaya. Penerbit
Sinar Wijaya
Kant, G. C., R.
K. Carr.2001. Comparative of the
Anatomy Vertebrates Ninth Edition. New York , Mc Graw Hill Companies
Inc.
Kardong, K.V. 2002. Vertebrates Comparative Anatomy, Function,
Evolution. North America,
McGraw-Hill. Companies, Inc.
Lytle,Charles,John R. Meyer
,2005,General Zoology Laboratory 14th
edition, New York ,
Mc. Graw Hill Higher Education
Radiopoetro, 1996. Zoologi. Penerbit Erlangga. Jakarta
Yahya,Harun.2009.http://www.harunyahya.com./indo/buku. htm.Diakses
tanggal 4 April 2009