LAPORAN PRAKTIKUM 
Pengetahuan Bahan Makanan Ternak


LOGO BENAR.bmp


Disusun oleh :
Ahmad zainal
NIM : C31121107
Dosen Pembimbing :
Ir. AnangSutirtoadi MP



PRODUKSI TERNAK
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2013

DAFTAR ISI

BAB I                                 PENDAHULUAN
                                           1.1 Teori Dasar    
                                           1.2  Tujuan
BAB II                                METODOLOGI
                                           2.1 Waktu dan Tempat
                                           2.2  Alat
BAB III                               Hasil dan Pembahasan
3.1  Hasil Pembahasan Pengamatan
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA













BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Teori Dasar

Bahan Pakan 

Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.
Untuk menghasilkan ternak yang berkualitas maka diperlukan pakan yang berkualitas juga. Pengetahuan akan berbagai jenis pakan yang digunakan dalam ransum menjadi sangat penting. Seperti kita tahu ada berbagai jenis bahan pakan yang kita kenal yang sering kita pakai dalam ransum. Bahan pakan ada yang tergolong bahan pakan sebagai sumber energi, bahan pakan sumber protein dan sumber pakan vitamin dan mineral.
Bahan pakan yang menjadi sumber energi contohnya adalah jagung, dedak, dan pollard. Bahan-bahan tersebut digolongkan menjadi sumber energi karena bahan-bahan tersebut memiliki jumlah pati yang lebih besar. Bahan pakan yang menjadi sumber protein contohnya bungkil kedelai dan tepung ikan. Bungkil kedelai dan tepung ikan merupakan sumber protein nabati dan hewani. Tepung ikan dan bungkil kedelai memiliki jumlah protein yang besar. Yang termasuk bahan pakan sumber vitamin antara lain limestone, kapur dan premix.


1.2    Tujuan
Ø  Mengetahui berbagai macam bahan pakan ternak
Ø  Dapat mengetahui kandungan Nutrisi dari bahan ternak
Ø  Dapat membedakan berbagai jenis bahan jadi,bahan setengah jadi
Ø  DLL






BAB II
METODOLOGI

2.1 Waktu dan tempat

        Pada pengamatan macam - macam bahan pakan ternak di lakukan pada hari Senin jam 13.00 – 15.00 WIB bertempat di LAB pakan ternak politeknik negeri jember.

2.2  alat
Ø  Buku
Ø  Bolpoin
Ø  Kertas HVS
















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.Bahan Pakan Sumber Protein
Berikut ini adalah hasil organoleptik terhadap bebrapa jenis pakan yang menjadi sumber protein :
Bahan
warna
Tekstur
Bau
Rasa
Sumber
Bungkil kedelai
Kuning kecoklatan
Kasar, butiran kecil
Kedelai
Manis
Protein nabati
Tepung ikan
Coklat tua
Kasar
Ikan laut amis
Ikan
Protein hewani
MBM
Coklat tua
Kasar
Abon daging
Daging
Protein hewani
Bungkil kelapa
Coklat tua
Kasar
Kelapa ongseng
Pahit
Protein nabati
Bungkil inti sawit
Coklat tanah
Butiran besar
Sawit
Agak pahit
Protein nabati
Kulit Edamame
Coklat muda
Kasar serat
Apek
        -
Protein Nabati
Kulit Kopi
Coklat Tua
Kasar
Apek
       -
 Protein Nabati
Konsentrat
Coklat
Kasar
Agak amis
        -
 Campur
Pelet
Coklat
Kasar Bulat memanjang
Agak amis
 Campur
Crumble
Coklat
Kasar Bulat kecil
Agak amis
 Campur

1.      Bungkil Kedelai
Bungkil kedelai adalah produk sampingan dari industri pengolahan minyak kedelai yaitu suatu masa yang tersedia setelah minyak diambil berdasarkan metode pembuatannya terdapat dua tipe bungkil kedelai yaitu :
  1. soybean meal dehulled : bungkil dari biji kedelai yang telah dipisahkan dari  kulit bijinya.
  2. soybean meal regular : kulit bijinya ditambahkan kembali pada pembuatan minyak kedelai
Biji kedelai adalah biji-bijian yang tertinggi kandungan proteinnya yaitu sekitar 42%. Sewaktu panen biji kedelai masih cukup tinggi kandungan kadar airnya. Oleh karena itu perlu diturunkan lagi kadar airnya menjadi sekitar 15% agar dapat lama disimpan. Bila digunakan sebagai pakan perlu digiling terlebih dahulu agar mudah dicampur.
Komposisi kandungan kimia dari kedelai adalah sebagai berikut :
-         kadar air                 : 12%               – calsium           : 0,4%
-         protein kasar          : 46%               – fospor            : 0,8%
-         serat kasar              : 6,5 %             – aflatonin         : 50 (ppg)
-         abu                         : 7%                 – lemak kasar   : 3,7%
2. Tepung ikan
Tepung ikan merupakan salah satu bahan bahu pembuatan pakan hewan maupun pakan ikan karena tepung ikan memiliki kandungan protein yang baik untuk proses pertumbuhan dan perkembangan hewan ternak maupun ikan sebagai hewan peliharaan.
Tepung ikan adalah pemanfaatan dari banyaknya produksi ikan. Komposisi kimia dari tepung ikan adalah :
-         protein        : 40-45%          – lemak             : 5,65%
-         air              : 8,72%            – serat kasar     : 2,38%
-         abu             : 7,19%            – posfor            :1,01%

3.      MBM
Komposisi kimia pada MBM adalah sebagai berikut :
-         bahan kering           : 88,5%            – lemak             : 11,75%
-         abu                         : 27,73%          – serat kasar     : 2,71%
-         protein                    : 61,13%          – kalsium          : 7,6%
-          BETN                   : 0,68%            – posfor            : 3,76%
 Persentase penggunaan dalam ransum adalah sebesar 1-3%. Sentra pengahasil terbesar di dunia adalah di Australia, USA, New Zeland. Permaslahan terkait tentang MBM adalah karena MBM tersebut import maka dikhawatirkan bahan dasar dari MBM tersebut telah terkontaminasi penyakit seperti anthrax atau penyakit mulut dan kuku. Solusi untuk mengatasi permasalahan MBM adalah meningkatkan kualitas produk lokal, membatasi ketergantungan akan import
4.      Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa adalah sisa sampingan dari proses pembuatan minyak kelapa. Komposisi dari bungkil kelapa adalah sebagai berikut :
-         bahan kering           : 88,5%            – serat kasar     : 15,38%
-         abu                         : 6,36%            – BETN            : 37,26%
-         protein kasar          : 18,58%          – kalsium          : 0,08%
-         lemak kasar            : 12,55%          – posfor            : 0,52%
 Dalam ransum bungkil kelapa dipakai sebanyak 10-15%. Pengahasil terbesar bungkil kelapa di dunia adalah Indonesia dan di Indonesia yang menjadi sentra penghasil bungkil kelapa terbesar adalah di daerah Lampung. Permasalahan utama pada bahan pakan ini adalah kekurangan asam amino lysine dan histidin sehingga pemakaiannya untuk ternak monogastrik perlu diperhatikan keseimbangan asam aminonya. Dengan protei kasar yang umunya 20% belum bisa dimanfaatkan secara optimum. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan fermantasi menggungkan Aspergilus niger untuk meningkatkan kecernaannya. Penambahan urea atau ZA untuk meningkatkan kandungan protein.
5. Bungkil Inti Sawit
Berasal dari limbah pembuatan minyak kelapa sawit yang dikeringkan. Bungkil kelapa sawit dari elunduk kelapa sawitnya. Sebagai sumber protein nabati.Limbah dari pembuatan minyak kelapa sawit yang dikeringkan.Bungkil kelapa banyak tersedia kandungan protein cukup tinggi sekitar 21,6% dan energi metabolis sekitar 1540 - 1745 Kkal/Kg. Tetapi bungkil kelapa ini miskin akan Cysine dan Histidin serta kandungan lemaknya tinggi sekitar  15%. Oleh karena itu penggunaan dalam menyusun ransum tidak melebihi 20%, sedangkan kekurangan Cysine dan Histidin dapat dipenuhi dari tepung itu atau Cysine buatan pabrik.
5.      Kulit Kopi
Kulit kopi dibeberapa daerah keberadaannya cukup melimpah. Kulit kopi dapat dijadikan pakan ternak yang potensial, namun kandungan serat kasarnya tinggi dan protein kasarnya rendah. Fermentasi kulit kopi adalah suatu metode dalam meningkatkan nutrient kulit kopi. Dalam proses fermentasi ditambahkan starter fermentasi dan urea..

6.      Konsentrat
Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein. Konsentrat sebagai sumber protein apabila kandungan protein lebih dari 18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya : tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung biji kapuk, tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber energi apabila kandungan protein dibawah 18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak, jagung, empok dan polar
2.Bahan Pakan Sumber Energi
Hasil pengamatan organoleptik terhadap beberapa jenis bahan pakan yang menjadi sumber energi :
Bahan pakan
warna
Tekstur
bau
rasa
Sumber
Onggok
Coklat krem
Kasar
Singkong
Singkong
Energi
Dedak padi
Coklat
Halus
Padi
Pahit
Energi
Jagung
Orange
Butiran
Bau jagung
Manis
Energi
Pollard
Coklat muda
Lembut
Tepung terigu
manis
Energi
Tetes
Coklat
Cair
tengik
Manis
Energi
Grantek
Coklat Muda
Kasar
Agak tengik
Energi

1.      Onggok
Onggok selama ini dikenal sebagai limbah dari industri tepung tapioka yang memiliki nilai gizi tinggi tetapi nilai ekonomis yang masih rendah dan belum dimanfaatkan secara maksimal. Dilihat dari zat gizi yang terkandung dalam 100 gr onggok memiliki jumlah energi 359 Kkal, protein 1,4%, lemak 0,9% dan karbohidrat 86,5%. Dibandingkan dengan beras yang setiap 100 gr mengandung energi sebesar 360 Kkal, protein 6,8%, lemak 0,7% dan karbohidrat 78,9%. Selain itu singkong sebagai bahan baku onggok memiliki kandungan berbagai zat penting lain untuk tubuh seperti kalsium, fosfor, zat besi vitamin B dan C serta amilum. Onggok yang sudah dimodifikasi dapat dimanfaatkan sebagai pangan darurat. Selama ini bahan pangan darurat yang digunakan masih bergantung kepada beras dan mi instant. Salah satu modifikasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai gizinya adalah dengan penambahan tepung telur sehingga mencukupi kandungan nutrisi minimal yang sudah ditetapkan oleh Direktorat Bina Gizi Masyarakat senilai kandungan kalori minimum 2200 Kkal, 40 gr lemak dan 50 gr protein/ orang/ hari.
2.      Dedak Padi
Dedak padi berasal dari sisa penggelingan padi. Komposisi kimia dari dedak padi adalah sebagai berikut :
-         Air                         : 10%              – serat kasar                : 10%
-         protein kasar          : 7,5%              – lemak                      : 2,25%
-         abu                         : 7,5%
Dalam ransum dedak digunakan sebesar 15% pada ayam petelur, pada fase starter digunakan sebanyak 20%, untuk ayam broiler 5-20%. Maksimal pemberian dedak pada ransum adalah sebesar 20 % karena dedak padi bersifat pencahar.Permasalahan dari dedak padi dalam pemakaiannya dalam ransum adalah kandungan serat kasarnya sangat tinggi, kandungan kalsiumnya menurun sekitar 0,05%, kandungan posfor meningkat sekitar 15%, mudah tengik karena mengandung enzim lipase. Solusi untuk mengatasi permasalahan dedak padi tersebut antara lain dengan menyimpannya dalam suhu rendah. Penambahan enzim kompleks ( phitase, carbohidrase, protease ) akan meningkatkan nilai cerna dilihat dari aspek pertumbuhan dan efisiensi ranum.
3.      Jagung
Jagung merupakan tanaman semusim dengan siklus hidup 80-150 hari. Pada umumnya tinggi tanaman jagung mencapai 1-3m bahkan ada yang mencapai 6m. jagung meerupakan energi utama bagi ternak karena kandungan pati jagung lebih dari 60-80% dan mudah dicerna karena  kandungan serat kasar relatif rendah. Pati jagung berbentuk amilosa amilopektin. Jagung mengandung xantofil yang berguna untuk meningkatkan kepekatan warna kuning pada kaki ayam dan kuning telur. Kandungan lemak jagung lebih tinggi 3% disbanding sorgum, gandum, gaplek dan beras. Protein pada jagung hanya 8,5%.
Berikut adalah besarnya persentase jagung dalam ransum :
- Jagung                                   : 55%               – minyak                       : 2%
- Dedak                                    : 9%                 – fosfat                         : 1%
- Protein nabati                        : 25%              – bahan lain                   : 4%
- Protein hewani                       : 4%
Kandungan gizi dalam 100 gr jagung adalah sebagai berikut :

-         Kalori                     : 355 kal
-         Protein                   :  9,2 gr
-         Lemak                    :  3.9 gr
-         Karbohidrat            :  73,7 gr
-         Kalsium                  : 10 mg
-         Posfor                     :  256 mg
-         Besi                         : 2,4 mg
-         Vitamin A               : 510 SI
-         Vitamin B1             : 0,38 mg
-         Air                          : 12 gr




4.      Pollard
Pollard adalah hasil sampingan dari proses pembuatan tepung terigu. Komposisi dari pollard adalah sebagai berikut :
-         bahan kering           : 88,4%           – lemak kasar               : 5,1%
-         protein kasar          : 17%               – BETN                       : 45%
-         serat kasar              : 8,8%              – abu                           : 24,1%
Harga pollard per kg adalah sebesar Rp.1.900. Persenatase penggungaan pollard dalam ransum sebesar 35%. Penghasil terbesar pollard di dunia adalah Australia. Permasalahan utama pada bahan pakan ini adalah kandungan protein pada pollard cukup rendah sehingga keutuhan nutrient ternak tidak tercukupi.
5.      Tetes
Berdasarkan hasil praktikum, tetes adalah bahan pakan yang tergolong dalam kelas sumber energi. Tetes berbentuk cair, berwarna hitam, bau seperti kecap, rasa manis dan memiliki zat antinutrisi berupa mimosin. Penggunan dalam penyusunan pakan ternak terbatas sekitar 5% dari komposisi pakan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rasyaf (1994) yang menyatakan bahwa bila terlalu banyak pemakaiannnya akan menyebabkan feses (kotoran) ternak ungaas menjadi basah. Kadar protein indeks rendah, tapi cukup potensial sebagai sumber energi.
6.      Grantek
Berasal dari proses 1 penggilingan padi . Gizinya sedikit sekali. Tidak baik buat ayam. Gerantek ini bis membuat ternak kenyang tetapi tidak membuat gemuk pada ayam. Gerantek adalah dedek kasar.Diberikanpadaternakruminansiadan non ruminansia.

3. Bahan pakan Sumber Vitamin dan Mineral
Berikut ini adalah hasil organoleptik beberapa bahan pakan yang menjadi sumber vitamin dan mineral :
Bahan pakan
Warna
Tekstur
Bau
Rasa
Sumber
Premix
Coklat muda
Agar Halus
Pellet ikan
Pahit
Vitamin
Tepung batu
Krem
Sangat halus
Kapur
Hambar
Mineral
DCP
Putih
Halus
Susu
Hambar
Mineral
Garam
Putih
Kristal
Air laut
Asin
Mineral
  1. Premix
Premix sangat berguna untuk kesehatan ertumbuhan dan produksi ternak yang optimal. Premix dilihat dari campuran berbagi macam mineral, makro ingredient ( bahan penyerta yang disatukan dalam suatu bahan pembawa yang diencerkan ). Premix terbagi menjadi tiga :
1). Premix V-M adalah feed supplement yang mengandung vitamin dan mineral
2). Premix V-A adalah feed supplement yang mengandung vitamin dan antibiotic
Contoh premix adalah
  1. top mix mengandung 12 macam vitamin ( A,D,E,K, Bkomplek ), metionin, dan lysine ( Mn, Fe, Zn, Co, dan Cu ) dan anti oksidan BHT.
  2. Diamix mengandung vitamin A,D,E,K,B komplek, metionin,( Fe,Mg, Mo, Ca, Zn, Co,Cu ), antioksidan.
  3. Mineral B12 mengandung CaCO3, FeSO4, Mn, SO4, KI, CuSO4 serta B12 ( sianokobalanin ).
Komposisi zat-zat makanan pada premix A adalah sebagai berikut :
-         vitamin A                : 10.000.000 IU           – vitamin B12              : 4.000 mg
-         vitamin D                : 1.000.000 IU             – DL-Metionin            : 227.000 mg
-         vitamin E                 : 7.000 mg                   – antioxidant              :  125.000 mg
-         vitamin K3 : 1.000 mg                                – Mg                            : 50.000 mg
-         vitamin B1 : 1.000 mg                                  – Fe                             : 10.000 mg
-         vitamin B2 : 6.000 mg                                  – Cu                             : 2.000 mg
-         vitamin B6 : 500 mg                                     – Mn                            : 15.000 mg
-         Niacin                    : 10.000 mg                    – Zn                              : 10.000 mg
-         Panthothenic acid    : 500 mg                        – I                                : 100 mg
-         Choline cloriene :    10.000 mg

2.         DCP
Komponen kimia dari DCP diantaranya :

-         posfat                     : 18%
-         kalsium                   : 24%
-         Pb                            : 0,003%
-         As                          : 0,003%
-         F                            : 0,15%

 DCP dalam ransum hanya digunakan sebanyak 5 %. Permasalahan utama untuk bahan pakan ini adalah Indonesia masih import DCP. Solusinya antar lain Indonesia harus bisa memproduksi DCP sendiri atau mengganti dengan bahan pakan yang kandungannya sama.
C.Tepung Batu
Tepung Batu/kapur merupakan sumber kalsium bagi ternak. kapur terbagi dalam dua ukuran yaitu ukuran 60 mesh dan 30 mesh. Dalam bentuk granular 1mm, 2-3mm, 3-5mm. Kapur mengandung 36-40% kalsium. Penggunaan dalam ransum 0,43% pada sapi dara. Permasalahan pada kapur antara lain penggunaan yang berlebihan pada dosis tinggi tanpa diikuti phosphor menyebabkan presipitasi garam kalsium pada berbagai jaringan terutama ginjal. Solusinya adalah dengan penambahan Phospor.
D.Garam ( NaCl )
Komposisi kimia dsaari garam adalah Na sebesar 39,34% dan Cl sebesar 60,66%. Garam digunakan dalam ransum sebanyak 0,25-0,5. Untuk mengatasi defisiensi mineral dimana mineral ini dalam ternak tidak disimpan dalam tubuh karena sebagian besar terdapat di dalam cairan tubuh. Sehingga dengan komposisi yang mengandung mineral esensial Na dan Cl membuat kita harus memberikan garam pada ternak. Sebagai sumber NHCl, sebagai sumber penambah nasfu makan ternak dan sebagai sumber energi. pemberian garam ada yang dicampur dengan minumannya dan ada yang dicampur dengan makannya, tergantung yang memberinya. Untuk ternak ruminansia dan non ruinansia.



KESIMPULAN
Berbagai jenis bahan pakan yang kita kenal terbagi menjadi bebrapa kelompok berdasarkan jumlah nutrisi yang dikandung bahan tersebut. Ada yang tergolong sebagai bahan pakan sumber energi, bahan pakan sumber protein dan bahan pakan sumber vitamin dan mineral. Bahan pakan tersebut memiliki berbagai karakteristik yang berbeda-beda. Berdasarkan hasil uji organoleptik terlihat perbedaan dari berbagai jenis pakan ini mulai dari warna, tekstur, bau dan rasa.


















DAFTAR PUSTAKA

Aritonang, D. C. 1991. Livestock Feeds and Feeding. 3rd Edition. Prentice Hall International, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.
Chambell, J. R. , M. D. Kenealy, and K. L. Campbell. 2003. Animal Science. The Biology, Care and Production of Domestic Animal. 9th Ed. MacGraw-Hill Companies. New York.
Cheeke, P. R. 2004. Animal Agriculture. 3th Ed. Upper Saddle Rive. Prentice Hall. New Jersey.
Church, D. C. 1991. Livestock Feeds and Feeding. 3rd Edition. Prentice Hall International, Inc. Englewood Cliffs, New Jersey.







Posting Komentar